Kenapa Deteksi Dini Kanker Payudara Itu Penting?
Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang paling sering dialami perempuan di dunia, termasuk Indonesia.
Kasusnya terus meningkat setiap tahunnya dan sayangnya banyak yang baru terdeteksi saat stadium sudah lanjut. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan angka kesembuhan.
Rekomendasi
Salah satu gejala yang paling umum adalah munculnya benjolan pada payudara. Namun, tidak semua benjolan berarti kanker.
Ada yang hanya kista, fibroadenoma (tumor jinak), atau perubahan hormon. Masalahnya, banyak perempuan sering mengabaikan benjolan karena merasa tidak sakit atau menganggapnya sepele.
Inilah alasan mengapa setiap perempuan perlu lebih peka dengan tubuhnya, rutin melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), dan segera konsultasi jika menemukan perubahan mencurigakan.
Ciri-Ciri Benjolan Kanker Payudara
1. Tekstur dan Ukuran Benjolan
- Benjolan kanker biasanya terasa lebih keras atau padat dibanding jaringan sekitar.
- Permukaannya cenderung tidak rata dan berbeda dari benjolan jinak yang lebih halus.
- Ukurannya bervariasi, dari sekecil biji kacang hingga sebesar bola kecil.
Catatan penting: ukuran bukanlah patokan. Benjolan kecil bisa berbahaya, sedangkan benjolan besar belum tentu kanker.
2. Nyeri atau Tidak Nyeri
- Banyak orang salah paham bahwa benjolan berbahaya pasti sakit.
- Faktanya, benjolan kanker payudara sering tidak menimbulkan nyeri pada tahap awal.
- Ada juga kasus di mana benjolan kanker menimbulkan rasa tidak nyaman.
Jadi, meskipun tidak sakit, tetap harus waspada jika menemukan benjolan mencurigakan.
3. Pergerakan Benjolan
- Benjolan jinak: biasanya bisa digerakkan dengan jari, terasa lunak, bahkan ukurannya bisa berubah seiring siklus menstruasi.
- Benjolan kanker: cenderung kaku, menempel pada jaringan sekitar, dan sulit digerakkan. Hal ini karena sel kanker menyusup ke jaringan payudara.
4. Keluarnya Cairan Abnormal dari Puting
Salah satu tanda serius adalah keluarnya cairan dari puting meski tidak sedang menyusui. Cairan bisa berupa:
- Bening
- Kekuningan
- Keruh atau nanah
- Bahkan bercampur darah
Meski tidak selalu berarti kanker, cairan abnormal adalah sinyal untuk segera periksa ke dokter.
5. Perubahan Bentuk Payudara dan Kulit
Selain benjolan, kanker payudara bisa menimbulkan perubahan pada bentuk dan tampilan payudara, seperti:
- Kulit payudara tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange).
- Ada tarikan atau lekukan pada kulit.
- Puting masuk ke dalam (retraksi).
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara yang tidak biasa.
Perbedaan Benjolan Jinak vs Benjolan Kanker
Agar lebih mudah dipahami, berikut tabel perbandingannya:
Aspek | Benjolan Jinak | Benjolan Kanker |
---|---|---|
Tekstur | Lunak, halus | Keras, padat, permukaan tidak rata |
Pergerakan | Bisa digerakkan | Kaku, menempel pada jaringan |
Nyeri | Kadang terasa sakit | Sering tidak nyeri di awal |
Perubahan bentuk kulit | Jarang | Sering ada (kulit jeruk, retraksi) |
Cairan dari puting | Umumnya tidak ada | Bisa ada, kadang bercampur darah |
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Benjolan?
- Jangan panik, tapi jangan abaikan. Tidak semua benjolan berbahaya, tapi semua benjolan perlu dievaluasi.
- Lakukan pemeriksaan medis. Dokter akan melakukan USG, mamografi, atau biopsi untuk memastikan.
- Rutin lakukan SADARI. Pemeriksaan payudara sendiri sebulan sekali, idealnya setelah menstruasi.
- Dukung dengan pola hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, hindari rokok dan alkohol.
Benjolan pada payudara memang tidak selalu berarti kanker, tapi mengenali ciri-ciri benjolan kanker payudara sejak dini sangat penting.
Ciri khasnya antara lain: tekstur keras, sulit digerakkan, tidak selalu menimbulkan nyeri, bisa disertai cairan abnormal dari puting, serta perubahan bentuk kulit payudara.
Deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa. Jika menemukan tanda mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter. Jangan tunggu sampai terlambat, karena semakin cepat kanker payudara ditangani, semakin besar peluang sembuh.