Kenapa Telapak Kaki Bisa Terasa Panas?
Telapak kaki yang terasa panas sering bikin tidak nyaman, terutama saat beraktivitas atau menjelang tidur. Sensasinya bisa ringan seperti hangat, sampai rasa terbakar yang mengganggu.
Faktor penyebabnya cukup beragam, mulai dari kekurangan vitamin, gangguan saraf, infeksi jamur, hingga stres.
Rekomendasi
Meski sering dianggap sepele, kondisi ini bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Yuk, kita bahas lebih detail.
Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas
1. Defisiensi Vitamin
Kurangnya asupan vitamin, khususnya kelompok vitamin B kompleks (B6, B9, dan B12), bisa mengganggu kesehatan saraf.
Saraf yang tidak mendapat nutrisi cukup akan bekerja tidak optimal, sehingga muncullah gejala seperti rasa panas, kesemutan, bahkan rasa terbakar di telapak kaki.
Biasanya, defisiensi vitamin ini juga disertai keluhan lain seperti mudah lelah, kulit pucat, hingga daya tahan tubuh menurun.
2. Neuropati Perifer
Neuropati perifer merupakan penyebab paling sering dari telapak kaki terasa panas. Kondisi ini terjadi ketika saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
Kerusakan saraf ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:
- Diabetes (faktor paling umum).
- Trauma atau cedera saraf, misalnya akibat kecelakaan atau tekanan berulang.
- Infeksi tertentu, seperti HIV atau herpes zoster.
- Penyakit autoimun, contohnya lupus atau sindrom Guillain-Barré.
Kerusakan saraf ini menyebabkan sinyal yang dikirimkan ke otak jadi tidak normal, sehingga tubuh merasakan sensasi panas atau terbakar pada kaki.
3. Diabetes
Penderita diabetes berisiko tinggi mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol. Gejalanya bisa berupa:
- Telapak kaki terasa panas atau terbakar.
- Kesemutan atau rasa seperti ditusuk jarum.
- Mati rasa atau hilangnya sensasi di bagian kaki.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berbahaya karena luka kecil pada kaki penderita diabetes bisa sulit sembuh dan berisiko menimbulkan komplikasi serius.
4. Infeksi Jamur (Kutu Air / Tinea Pedis)
Kutu air adalah infeksi jamur yang menyerang kulit kaki, terutama di sela-sela jari dan telapak.
Infeksi ini lebih mudah terjadi jika kaki sering lembap, misalnya karena menggunakan sepatu tertutup terlalu lama atau kaus kaki yang tidak menyerap keringat.
Gejalanya antara lain:
- Gatal pada telapak kaki.
- Kulit kemerahan atau pecah-pecah.
- Rasa panas atau perih seperti terbakar.
Jika tidak diobati, infeksi jamur ini bisa menyebar dan semakin mengganggu aktivitas.
5. Stres dan Kelelahan
Siapa sangka, kondisi mental juga bisa memicu telapak kaki terasa panas. Saat stres atau kelelahan, sistem saraf menjadi lebih sensitif dan aliran darah bisa terganggu.
Hal ini menimbulkan reaksi abnormal berupa rasa panas pada bagian tubuh tertentu, termasuk telapak kaki.
Biasanya, gejala ini bersifat sementara dan akan membaik setelah tubuh cukup istirahat dan lebih rileks.
Cara Mengatasi Telapak Kaki Terasa Panas
- Kompres dengan air dingin – Celupkan kaki ke air dingin selama 10–15 menit untuk menenangkan saraf dan mengurangi peradangan.
- Gunakan krim pereda – Pilih krim yang mengandung mentol atau aloe vera. Kandungan ini memberikan efek dingin alami dan menenangkan kulit.
- Perbanyak asupan vitamin B – Vitamin B sangat penting untuk kesehatan saraf. Konsumsilah makanan kaya vitamin B seperti telur, ikan, daging, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Jika perlu, tambahkan suplemen sesuai anjuran dokter.
- Gunakan alas kaki yang nyaman – Hindari sepatu ketat yang menghambat sirkulasi darah. Pilih alas kaki yang sesuai ukuran, ringan, dan memiliki ventilasi baik agar kaki tidak lembap.
- Relaksasi dan kelola stres – Stres berlebihan bisa memperparah gejala. Coba lakukan relaksasi seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran sekaligus menyehatkan saraf.
Tips Mencegah Telapak Kaki Terasa Panas
- Jaga kadar gula darah – khususnya untuk penderita diabetes, agar saraf tidak rusak lebih lanjut.
- Gunakan kaus kaki berbahan katun – agar kaki tetap kering dan bebas dari infeksi jamur.
- Periksa kesehatan kaki rutin – terutama jika punya risiko diabetes atau neuropati.
- Olahraga teratur – jogging, bersepeda, atau berenang bisa meningkatkan sirkulasi darah.
- Hindari alkohol dan rokok – karena keduanya bisa memperparah kerusakan saraf dan memperlambat pemulihan.
Telapak kaki terasa panas bukan sekadar masalah ringan. Kondisi ini bisa menandakan kekurangan vitamin, kerusakan saraf (neuropati), diabetes, infeksi jamur, atau bahkan dipicu stres.
Kabar baiknya, gejala ini bisa dikendalikan dengan perawatan sederhana seperti kompres air dingin, konsumsi vitamin B, memakai alas kaki yang nyaman, dan menjaga gaya hidup sehat.
Kalau keluhan semakin sering muncul atau parah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter agar mendapat penanganan medis yang tepat. Ingat, kesehatan kaki itu penting banget untuk menunjang aktivitas sehari-hari.