Gusi bengkak adalah salah satu masalah mulut yang cukup umum dialami banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan gigi dan mulut yang lebih serius.
Pernahkah Anda merasa gusi tiba-tiba membesar, kemerahan, atau nyeri saat menyikat gigi? Nah, itu bisa jadi tanda awal gusi bengkak.
Rekomendasi
Ciri-Ciri Gusi Sehat
Sebelum mengenali masalah, mari pahami dulu bagaimana kondisi gusi yang normal. Gusi yang sehat bukan hanya menunjang penampilan senyum yang indah, tapi juga penting untuk menopang kesehatan gigi secara keseluruhan.
Berikut ciri-cirinya:
- Berwarna coral pink → Warna ini menandakan aliran darah normal. Jika terlalu merah, bisa jadi tanda peradangan, sedangkan jika terlalu pucat bisa jadi tanda anemia atau masalah lain.
- Teksturnya padat dan kencang → Gusi yang sehat tidak lembek atau rapuh saat disentuh.
- Melekat kuat pada gigi → Tidak ada celah besar antara gigi dan gusi.
- Permukaan seperti kulit jeruk (stippling) → Tekstur ini menandakan gusi sehat. Jika terlihat licin dan bengkak, bisa jadi ada radang.
- Tidak mudah berdarah → Gusi yang sering berdarah saat menyikat gigi atau makan makanan keras perlu diwaspadai.
- Tidak bengkak → Gusi sehat tidak tampak membesar atau menonjol di sekitar gigi.
Jika gusi Anda tidak sesuai dengan ciri di atas, bisa jadi itu adalah tanda awal gangguan kesehatan gusi.
Penyebab Gusi Bengkak
1. Penumpukan Plak dan Karang Gigi
Plak adalah sisa makanan yang menempel di gigi, lalu melunak akibat bakteri. Jika dibiarkan, plak akan mengeras menjadi karang gigi.
Akibatnya:
- Gusi tampak lebih merah dan mengkilap.
- Terjadi pembengkakan (edema).
- Gusi mudah berdarah saat disikat.
Solusi: Sikat gigi dengan teknik yang benar (bulu sikat 45° ke arah gusi), gunakan benang gigi, dan lakukan scaling rutin di dental clinic minimal 6 bulan sekali.
2. Abses Gingiva atau Periodontal
Jika plak dan karang menumpuk di sela gigi, bisa terbentuk abses (kantong nanah).
Gejalanya:
- Pembengkakan terlokalisir di 1–2 gigi.
- Gusi terasa sakit, lunak saat ditekan.
- Kadang keluar nanah.
Solusi: Segera ke dokter gigi. Abses perlu ditangani profesional agar tidak merusak jaringan penyangga gigi.
3. Abses Periapikal karena Gigi Berlubang
Lubang gigi besar yang tidak ditangani bisa membuat bakteri menyebar ke akar gigi, lalu membentuk nanah yang keluar melalui gusi.
Solusi: Penanganannya bisa berupa perawatan saluran akar atau pencabutan gigi tergantung tingkat kerusakan.
4. Pengaruh Obat-Obatan dan Kondisi Tertentu
Beberapa obat medis bisa membuat gusi lebih mudah bengkak, seperti:
- Obat antihipertensi.
- Immunosupresan.
- Obat untuk epilepsi.
Selain itu, kondisi tubuh tertentu juga bisa memicu pembengkakan gusi, misalnya:
- Kehamilan (perubahan hormon membuat gusi lebih sensitif).
- Penggunaan behel (gusi lebih rentan iritasi).
- Kekurangan vitamin C (bisa menyebabkan sariawan dan gusi berdarah).
Solusi: Jika gusi bengkak muncul setelah konsumsi obat, konsultasikan dengan dokter. Jika karena kekurangan nutrisi, perbaiki pola makan.
Cara Mengatasi dan Mencegah Gusi Bengkak
Untuk menjaga gusi tetap sehat, Anda bisa lakukan langkah sederhana berikut:
- Sikat gigi 2x sehari dengan teknik yang benar, jangan asal gosok.
- Gunakan benang gigi (flossing) agar sisa makanan di sela gigi tidak menumpuk.
- Scaling rutin setiap 6 bulan sekali di dental clinic.
- Konsumsi makanan bergizi kaya vitamin C untuk memperkuat jaringan gusi.
- Hindari rokok, alkohol, dan minuman manis yang mempercepat pembentukan plak.
- Kompres dengan air garam hangat untuk meredakan peradangan ringan di rumah.
- Jika gusi terasa sangat sakit atau bernanah, jangan tunda periksa ke dokter gigi.
Gusi bengkak memang bisa membuat aktivitas harian terganggu. Penyebabnya beragam, mulai dari plak dan karang gigi, abses, gigi berlubang, hingga pengaruh obat-obatan tertentu.
Jangan anggap remeh! Menjaga kebersihan mulut, rajin periksa gigi, serta pola hidup sehat bisa mencegah gusi bengkak sejak dini. Bila kondisi tidak membaik, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter gigi.